Penguatan Demokrasi (Strengthening Democracy)
Demokrasi adalah jalan menuju kesejahteraan yang selalu menjadi tantangan tersendiri di berbagai wilayah paska konflik. Bangunan demokrasi yang ingin dibangun selalu akan dipengaruhi dengan diskursus serta pemenuhan damai yang belum terselesaikan. Disisi lain, tantangan untuk beradaptasi dengan dominasi pemerintah pusat membutuhkan negosiasi dan kompromi berkelanjutan. Dalam konteks ini pelibatan publik dalam pengambilan keputusan berpotensi diserobot oleh aktor negara dengan alasan perdamaian. Keikutsertaan dalam pemilihan umum yang jujur dan adil hingga berkurangnya dominasi militer dalam berbagai tingkatan pemerintahan membutuhkan keberadaan masyarakat sipil yang kuat.
—————————————————————————————————————————
Arah demokrasi Aceh pasca konflik dan tsunami membutuhkan narasi dan tujuan baru, dengan dukungan TIFA, Katahati Institute mengembangkan Rancang Bangun Demokrasi dalam Imaji Aceh Baru yang bertujuan menilai dan menganalisis peran para pihak dalam pembangunan demokrasi di Aceh.
Diperiode sebelumnya bersama dengan organisasi masyarakat sipil lainnya, Katahati Institute terlibat dalam agenda formulasi kebijakan tata kelola pemerintahan, pemilihan umum, termasuk menjadi bagian dari penguatan sistem pemilu. Dukungan ini menghasilkan berbagai dokumen seperti modul Pendidikan pemilih yang mengedepankan GEDSI (Gender Equality, Disabilities and Social Inclusion) dalam berbagai proses dan tahapan. Kami bekerjasama antara lain dengan UNDP, IRI, NDI, LP3ES, dan IFES